Tidak terasa kita sudah berada di tahun 2022. Sebagian orang mungkin menyangka bahwa kehidupannya hari ini adalah bertambahnya usia. Padahal jika kita amati dengan seksama justru usia kita sebenarnya makin yang telah kita ketahui bahwa Kelahiran, jodoh, kematian manusia adalah sudah ditakdirkan atau digariskan oleh Allah Taโala. Misalnya seseorang ditakdirkan hanya berusia 75 tahun, sekarang dia berusia 50 tahun makan umurnya di dunia fana ini hanya tinggal 25 sebenarnya jika seseorang bisa menikmati hidupnya hari ini, artinya seseorang itu berkurang usianya. Jadi moment ulang tahun bukanlah hal yang perlu dirayakan dengan suka cita, hura-hura, bermewah-mewah apalagi hingga melanggar syariat Allah. Memang ulang tahun perlu disyukuri bahwa kita masih diberi โwaktuโ untuk Tuhan menikmati / menjalani kehidupan Moment mengingati hari kelahiran kita seharusnya dijadikan moment instrospeksi diri apakah diri kita makin tahun makin bertambah baik perilaku dan kehidupan kita. Apakah hari-hari yang kita jalani lebih mendekatkan diri kepada Allah atau justru sebaliknya?Katakan pada dirimu, Setiap bertambahnya umur saya, selalulah bertanya kepada diri sendiri apakah saya sudah bertambah baik, bijaksana, lebih dekat kepada Allah? Jika masih belum saya berjanji kepada diri saya sendiri ditahun yang akan saya jalani, saya akan bertambah bijaksana dan bertambah baik, bertambah sholeh dalam perilaku dan kehidupan saya. Karena waktu tidak bisa menunggu kita, waktu akan selalu mengejar kita, menggerogoti/mengurangi usia kita. Waktu tak pernah kembali, maka tak salah adalah sebuah istilah waktu adalah harta yang berharga, waktu adalah uang, waktu tidak bisa dibeli dengan harta apapun. Setiap hari menjalani hidup ini sebenarnya berarti kita makin menyusut, masa manfaat kita makin berkurang. Makin tua kita semakin banyak keluhan ditubuh kita, dimana sewaktu muda tidak kita rasakan. Berbagai penyakit kadang menjangkiti diri kita. Usia tidak bisa ditipu. Maka isilah waktu dengan sebaik-baiknya, yang bermanfaat dan yang dapat membuat diri kita bertambah baik. Hargai waktu seperti kita menghargai diri kita panjang umur merupakan modal untuk meraih kedudukan yang tinggi di sisi Allรขh Subhanahu wa Taโala . Namun jika umur yang panjang dipenuhi dengan keburukan, maka pemiliknya menjadi orang yang paling buruk. ุนููู ุนูุจูุฏู ุงูุฑููุญูู
ููู ุจููู ุฃูุจูู ุจูููุฑูุฉู ุนููู ุฃูุจูููู ุฃูููู ุฑูุฌููุงู ููุงูู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ุฃูููู ุงููููุงุณู ุฎูููุฑู ููุงูู ู
ููู ุทูุงูู ุนูู
ูุฑููู ููุญูุณููู ุนูู
ููููู ููุงูู ููุฃูููู ุงููููุงุณู ุดูุฑูู ููุงูู ู
ููู ุทูุงูู ุนูู
ูุฑููู ููุณูุงุกู ุนูู
ููููู Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata, โWahai Rasรปlullรขh, siapakah manusia yang terbaik?โ Beliau menjawab, โOrang yang panjang umurnya dan baik amalnyaโ. Dia bertanya lagi, โLalu siapakah orang yang terburuk?โ Beliau menjawab, โOrang yang berumur panjang dan buruk amalnyaโ. HR. Ahmad; Tirmidzi; dan al-HรขkimKenapa orang yang panjang umurnya dan baik amalnya merupakan orang terbaik ? Karena orang yang banyak kebaikannya, setiap kali umurnya bertambah maka pahalanya juga bertambah dan derajatnya semakin tinggi. Kesempatan hidupnya merupakan tambahan pahala dengan sebab nilai amalannya yang terus tambah, walaupun hanya sekedar istiqรขmah di atas iman. Karena apakah yang lebih besar dari iman di dalam kehidupan ini?Sebaliknya, seburuk-buruk orang adalah orang yang panjang umurnya dan buruk amalnya, karena waktu dan jam seperti modal bagi pedagang. Seyogyanya, dia menggunakan modalnya dalam perdagangan yang menjanjikan keuntungan. Semakin banyak modal yang diinvestasikan, maka keuntungan yang akan diraihnya juga semakin banyak. Barangsiapa melewatkan hidup untuk kebaikannya maka dia telah beruntung dan sukses. Namun barangsiapa menyia-nyiakan modalnya, dia tidak akan beruntung dan bahkan merugi dengan kerugian yang nyataโ.Di dalam hadits yang lain disebutkan ูุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ููุงูู ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฃููุงู ุฃูููุจููุฆูููู
ู ุจูุฎูููุฑูููู
ู ยป. ููุงูููุง ููุนูู
ู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู. ููุงูู ุฎูููุงุฑูููู
ู ุฃูุทูููููููู
ู ุฃูุนูู
ูุงุฑุงู ููุฃูุญูุณูููููู
ู ุฃูุนูู
ูุงูุงู Dari Abu Hurairah, dia berkata Rasรปlullรขh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โTidakkah aku beritahukan kepada kamu tentang orang yang paling baik di antara kamu?โ Mereka para sahabat menjawab, โYa wahai Rasรปlullรขhโ. Beliau bersabda, โOrang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang paling panjang umurnya di antara kamu dan paling baik amalnyaโ. HR. Ahmad; Ibnu Hibbรขn; dan al-Baihaqi.Hadits-hadits ini menjelaskan keutamaan panjang umur yang disertai dengan amal yang baik. Syaikh al-Munรขwi rahimahullah menjelaskan perkara tersebut dengan berkata, โKarena termasuk keadaan seseorang adalah bertambah dan meningkat dari satu kedudukan menuju kedudukan di atasnya sehingga mencapai kedudukan kedekatan kepada Allรขh, maka seorang Mukmin yang berusaha mencari bekal untuk akhirat dan berusaha menambah amal shalih tidak layak menginginkan berhentinya dari apa yang dia inginkan itu dengan mengharapkan kematian.โOleh karena itu seorang Mukmin jangan sampai menyia-nyiakan umur dan waktunya. Hendaklah dia selalu waspada terhadap kehidupannya, umur yang masih ada hendaklah diisi dengan amal sholih. Jika tidak, maka kerugian yang akan Allah membimbing kita dan menjadikan umur kita lebih berkah.
PENULIS: ANDRA RAWAS EDITOR : WAHYU NUGROHO. INFOJAMBI.COM - Mengawali tahun 2020, Polda Jambi gelar kegiatan keagamaan di Masjid Al-Ikhlas Polda Jambi, Kamis (2/1/2020).. Personel Polda Jambi dari Tamtama hingga Pati Polri memadati Masjid Al Ikhlas, mereka terlihat khusuk membaca surat Al Fatihah, asmaul husna dan membaca
Ulang Tahun, Usiaku Bertambah atau Berkurang? Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan ini adalah perjalanan. Setiap yang hidup memilih jalan hidupnya masing-masing. Setiap langkah kaki yang ditempuh adalah satu usaha dalam menjalani hidupnya. Tapi, sadarkah kita? Bahwa setiap perjalanan yang baik pasti memiliki tujuan. Untuk apa berjalan tanpa tujuan? Setiap perjalanan pasti ada ujungnya. Satu hal yang menakjubkan adalah semua kisah perjalanan sesuatu yang hidup akan berakhir dengan kondisi yang sama, yaitu kematian. Kebanyakan kita merasa senang ketika berada di hari ini. Apapundilakukan untuk mengungkapkan kegembiraan. Mulai dari makan-makan, menyewakan lapangan futsal, atau bahkan sampai membuat suatu perayaan. Mengundang teman-teman untuk hadir dan berbagi hadiah. Kita sangat gembira dengan bertambahnya usia. Sadarkah kita? ketika mengatakan โAlhamdulillah, usia saya sekarang bertambah.โ Padahal pada hakikatnya usia kita semakin sedikit. Jatah hidup di dunia ini semakin berkurang. Jarak antara kita dengan malaikat maut semakin dekat dan kita semua akan bertemu dengan pemilik diri kita yang sebenarnya. Lantas, apa yang menyebabkan kita tampak begitu gembira ketika jatah hidup ini semakin berkurang? Apakah kita sangat bahagia karena semasa hidup dipenuhi dengan perbuatan baik? Atau kita sudah banyak menghasilkan karya yang bermafaat untuk orang di sekitar? Apakah dengan waktu hidup yang semakin berkurang, perbuatan jadi bertambah baik atau justru sebaliknya? Yakinkah kita pada setiap kebaikan yang berlalu dilakukan dengan niat yang tulus? โSelamat ulang tahun ya! Semoga kamu sehat terus dan panjang umur...โ Adakah yang kurang dari kalimat itu? Alhamdulillah jika kita diberikan panjang umur dan kesehatan. Pertanyaannya, apakah umur panjang dan kesehatan itu akan diisi dengan kebaikan atau sebaliknya? Ada sesuatu yang terlewat dalam kalimat itu. Yaitu โ...di atas kebaikan." atau "... dan semoga Allah memberkahi umurmu."Dalam sebuah kajian, Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri pernah menyampaikan bahwa jangan kita memohon kematian. Sebab jika kita orang baik, semoga Allah memudahkan kita agar terus berbuat baik, sedangkan jika kita orang yang tidak baik, semoga Allah memudahkan kita untuk memperbaiki diri sampai akhir kehidupan nanti. Jadikan setiap waktu yang berlalu sebagai introspeksi diri. Semoga kebaikan-kebaikan yang berlalu tidak sia-sia belaka. Semoga keburukan-keburukan yang berlalu tidak lagi terulang. Teruslah berkembang menjadi pribadi yang baik untuk menyongsong akhir cerita perjalanan dari setiap yang hidup dan tidak mungkin dihindari, yaitu kematian. Muhammad shallallahu alaihi wasallam pernah berkata, โOrang seperti apakah yang paling baik?โ Beliau menjawab, โOrang yang panjang umurnya dan baik amalnya.โ Dia bertanya lagi, โLalu, orang seperti apa yang paling buruk?โ Beliau menjawab, โOrang yang panjang umurnya, tapi jelek amal perbuatannya.โ diriwayatkan dari at-Tirmidzi
Bumijuga demikian. Seiring dengan jumlah tahun yang bertambah dari 2017 ke 2018 dan seterusnya berarti bumi dekat pada 'ajalnya'. Demikian pula kita manusia sebagai penghuni bumi. Seiring dengan semakin tuanya bumi maka jatah umur hidup kita di dunia semakin berkurang.
Tahunbertambah, tetapi hakikatnya umur kita berkurang. Entah berapa hari, bulan atau tahun lagi kita diberi jatah hidup oleh Allah swt Dzat yang memberi hidup. Gunakan waktu yang masih tersisa untuk menambah kebaikan, dan jangan justru sebaliknya untuk menambah dosa.
Setiappertambahan waktu satu detik berarti pengurangan jatah umur sedetik pula. Kalau kita tak pernah sempat mengingatnya, maka tahu-tahu umur kita telah berkurang sekian tahun. Ajal pun telah mendekat dalam panjang tahun yang sama pula. Baca: Tiga Fase Usia dalam Hidup Kita. Toh akhirnya batas itu akan tercapai juga. Tak mungkin tidak.
Peringatanperingatan seperti ini mengingatkan kita kembali tentang jatah hidup didunia ini berkurang meskipun secara matematik usia bertambah. Ada baiknya kita mengevaluasi atau muhasabah diri, sudah seberapa banyak amal yang telah kita persiapkan dan lakukan untuk bekal kehidupan kita di akhirat kelak. Apakah sudah kita mulai, atau belum
kGLyaO. 05bb9y3gkd.pages.dev/54205bb9y3gkd.pages.dev/20105bb9y3gkd.pages.dev/32405bb9y3gkd.pages.dev/45305bb9y3gkd.pages.dev/24805bb9y3gkd.pages.dev/46905bb9y3gkd.pages.dev/305bb9y3gkd.pages.dev/12
bertambah usia berkurang jatah hidup