Bismillah semoga menjadi amal Jariah untuk kita semua Aamiin. #KhalidBasalamah #Umar #Lucu #Sunnah #Salaf

Kisah Umar bin Khattab singkat. Beliau adalah salah satu dari sahabat Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam SAW, sekaligus mertua Rasulullah, atau ayah dari Hafshah istri Nabi. Umar bin Khattab digolongkan juga sebagai Khulafaur Rasyidin. Khulafaur Rasyidin adalah kekhalifahan yang berdiri setelah wafatnya Rasulullah SAW, yaitu pada tahun 632 M/ Tahun 11 H. Sobat penulis cilik, awalnya Umar bin Khattab adalah orang yang paling membeci Rasulullah SAW dan Islam sebagai ajaran yang sebarkannya, namun atas kuasa Allah Subhanahu Wa Ta’ala SWT, bagaimana kisahnya? Sobat, ini sejarah Umar bin Khattab dari lahir sampai wafat secara singkat. Beliau Lahir sekitar 584 atau 3 November 644. Wafat dibunuh oleh Abu Lukluk Fairuz, pada Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/ 644 M. Ketika secara terbuka Nabi Muhammad SAW menyebarkan agama Islam di Mekkah, Umar yang paling bereaksi atau sangat antipati. Para sahabat Nabi pun memperhitungkannya, selain orang yang dikenal sebagai ahli strategi perang, Umar juga sering menggunakan kekuatannya untuk menyiksa umat muslimin. Saking hebatnya dia dalam bergulat/ bertarung, sering diibaratkan 1 orang Umar sebanding dengan 1000 orang prajurit. Bahkan ada kisah Umar bin Khattab bertemu Iblis, Iblis yang pergi menghindar karena takut. Baca– Kisah Nabi Luth Alaihissalam– Kisah Nabi Yusuf– Kisah Nabi Ilyas– Kisah Julaibib Sahabat Nabi Puncak kebenciannya, Umar pun memutuskan untuk membunuh Nabi Muhammad SAW, namun ketika di perjalanannya ia bertemu dengan salah seorang bernama Nu’aim bin Abdullah. Nu’aim memberi tahu bahwa saudara perempuannya telah masuk Islam. Umar terkejut, kemudian pulang ke rumahnya dengan maksud untuk menghukum adiknya itu. Ketika sampai di bagian luar rumah, Umar mendengar saudarinya sedang membaca Al Qur’an surat Thoha ayat 1 – 8, ia pun semakin marah. Ketika Umar masuk dan bertanya tentang bacaan tadi, adiknya tidak menjawab, maka terjadilah perselisihan yang berujung pada pemukulan. Umar kaget tidak biasanya adiknya seperti ini. Dia meminta untuk melihat bacaan tersebut, namun adiknya meminta Ia untuk bersuci terlebih dahulu, kemudian dia diperbolehkan untuk membacanya. Umar sangat kaget ketika membacanya, dia seperti terguncang jiwanya karena keindahan kata-kata bacaan surah Thoha itu. Ia pun segera menemui Nabi Muhammad SAW dan membaca dua kalimah syahadat. Baca– Nama anak Nabi Muhammad SAW– Kisah Nabi Isa alaihissalam– Kisah Nabi Khidir– Peristiwa Isra Mi’raj Secara Singkat Nah sobat, semenjak saat itu Umar masuk ajaran agama Islam, sekaligus terkabulnya dia Nabi, yang ter berdoa agar Abul Hakam bin Hisyam Abu Jahal atau Umar bin Khattab memperkuat Islam. Itulah kisah Umar bin Khattab bersama Rasulullah. Koreksi jika aku salah, terima kasih sudah membaca dan membagikannya.
PengalamanLucu Para Praktisi Ruqyah; Harut dan Marut, Dua Malaikat Yang Mengajarkan Ilm Manusia Tidak Bisa Melihat Jin? Download Umar Bin Khattab 2012 Movie (Omar the Ser Princess of Persia. Sejarah Putri Persia Dari Masa Download The Message 1976 (Ar Risalah). Film Tenta Amalan Doa Perlindungan Diri dan Benteng Kehidupan Okt (1) Ada hadits Nabi Muhammad SAW "Barangsiapa yang taat kepada saya berarti dia taat kepada Allah. Dan barangsiapa membangkang kepada saya berarti dia durhaka kepada Allah. Barang siapa mematuhi kepada pemimpin yang saya tunjuk maka dia taat kepada saya. Dan siapapun yang membangkang pemimpin yang saya tunjuk, berarti dia durhaka kepada saya. ” Terkait hadits tersebut, ada cerita yang menarik di zaman para sahabat. Berikut ceritanya…Seorang sahabat Nabi bernama Amr bin Ash radiyallahu'anhu. Dia dulunya adalah musuh Islam. Setelah empat bulan masuk Islam, maka Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam membentuk kekuatan untuk menyerang salah satu suku besar Arab yang pada dasarnya ingin menyerang Madinah. Amr bin Ash baru saja masuk Islam empat bulan lalu, oleh Nabi shalallhu'alaihi wasallam langsung diangkat sebagai pemimpin perang. Dan di peperangan ada sahabat Abu Bakar, ada Umar bin Khattab, ada Utsman bin Affan, ada Ali bin Abi Thalib, ada Zubai bin Awwam dan para sahabat mulia Nabi shalallhu'alaihi wasallam mengangkat Amr bin Ash. Keputusan Nabi harus dipatuhi, harus Amr bin Ash yang menjadi pemimpin perang. Setelah diangkat, harus ditaati dan tidak ada yang bisa menentang perintahnya. Jika dia bilang serang ... serang, hentikan ... hentikan, makan ... makan, pulang ... pulang. Semua perintah harus dipatuhi. Tuntunan hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, siapapun yang mentaati pemimpin yang saya tunjuk maka dia taat kepada saya, dan barangsiapa yang membangkang maka dia durhaka kepada itu pasukan dikirim, gurun pasir, tempatnya jauh dan saat itu musim dingin. Udara malam yang dingin di sana serasa menusuk tulang. Dingin sekali! Dulu, saat musim dingin, orang menghangatkan badan dengan membuat api. Saat itu, Amr bin Ash menginstruksikan pasukannya, JANGAN MENGHIDUPKAN API! Umar bin Khattab tidak terima dengan instruksi Amr bin Ash, Umar berkata kepada Amr, "Wahai Amr dingin, dan kamu melarang kami untuk membakar api?" Amr berkata, "Instruksi saya adalah untuk tidak membakar!"Baca Juga Kisah Abu Bakar Ash-siddiq ketika Pertama Masuk IslamKita tahu, kalau Umar mengajak Amr berduel, kali ini Amr bisa mati, Umar orangnya sangat tinggi dan besar. Tapi Umar tidak jadi emosi, kemudian dia tinggalkan Amr. Kemudian Umar berbicara kepada Abu Bakar dan berkata, "Wahai Abu Bakar, apa ini maksudnya Amr baru masuk Islam sudah begini instruksinya?” Abu Bakar dengan bijak menjawab, “Wahai Umar, Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam tidak menunjuk seseorang semetara beliau tahu ada Engkau dan para sahabatnya yang lain kecuali memag dia yang pantas. Mengikuti peritah dia berarti mengikuti Rasulullah shalallahu'alaihi wasallam. Diam! Sabar! ”Mendengar kata-kata Abu Bakar, Umar akhirnya tetap diam dan sabar ...Besok pagi, sebelum fajar, pemimpin perang, Amr bin Ash, bermimpi junub. Sedangkan dia harus memimpin sholat shubuh untuk menjadi seorang imam. Tidak boleh yang lain. Padahal disitu ada Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali yang notabene adalah penghafal Al-Qur'an semua. Tetapi hukum syar'i bahwa siapapun yang menjadi pemimpin perang, maka dia harus menjadi pemimpin sholat. Sementara dikisahkan Amr bin Ash dalam keadaan junub. Ketika dia keluar dari tenda, dia meminta air oleh beberapa pasukannya. Umar bertanya, "Kenapa wahai Amr?" Amr berkata, "Saya junub" Kebetulan waktu dia pegang air itu sangat dingin. Kemudian Amr berkata, "Saya ingin tayamum". Umar berkata, "Ada air, tidak boleh melakukan tayamum." Amr berkata, "Saya ingin tayamum."Ini masalah lain lagi nih yang membuat Umar bin Khattab marah, tadi malam tentara kedinginan karena tidak boleh membakar api. Ini sekarang junub hanya ingin bertayamum. Umar berfikir Amr baru saja masuk Islam tapi berani mengganti hukum mandi junub dengan tayamum. Umar kesal, kemudian Umar menemui Abu Bakar, "Bagaimana ini kabar Abu Bakar?", Abu Bakar berkata, "Ingat .. Ini utusan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, tidak boleh membantah ..." Umar berkata, " Baiklah... ". Akhirnya, Amr bin Ash menjadi imam sholat subuh dan para sahabat serta seluruh tentara berkumpul di belakangnya. Ini adalah hal yang luar biasa. Seorang sahabat mandi junub hanya dengan tayamum, membuat teman-teman yang lain bertanya-tanya. Tetapi mereka tidak berani membantah, karena Amr sekarang adalah pemimpin sholat, Amr memberi perintah bersiap-siap menyerang musuh. Amr berpesan agar setiap orang harus bersama teman-temannya yang lain. Jadi setiap orang diinstruksikan untuk berjalan dengan salah satu temannya, tidak boleh berpisah. Serang musuh harus selalu berdua, tidak boleh ditinggalkan. Ini adalah bagian dari strategi perang, untuk menghadapi musuh yang sangat banyak. Konon jika suku ini menyerang Madinah, maka Madinah bisa dimusnahkan karena jumlah mereka yang dengan kekuatan hanya 300 orang, mereka berhasil mengalahkan suku tersebut. Ketika pasukan musuh sedang kacau, pasukan muslimin secara spontan ingin mengejar musuh untuk dijadikan tawanan perang, bisa dijadikan budak untuk diperdagangkan. Tapi kemudian Amr menginstruksikan pasukannya untuk tetap berdiri di sini, bukan mengejar musuh. Biar musuh lari, yang penting kita menang, kita kumpulkan rampasan ini yang bisa didapat, lalu pasukan instruksi ini, Umar bangkit kembali, "Wahai Amr, musuh sudah kabur, kita kejar dan potong lehernya." Amr berkata, "Tidak, instruksi saya, kumpulkan ghonimah, lalu kita pulang!" Akhirnya tim kembali ke Madinah dengan membawa ghonimah dan kabar kemenangan kepada Rasulullah. Baru sampai di Madinah, turun dari kudanya, Umar langsung mengadukan instruksi Amr kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Umar berkata, "Ya Rasulullah, Amr melakukan ini, tidak boleh menyalakan api saat kita kedinginan, malam dia mandi junub hanya bertayamum, musuh kita yang sudah kalah dilarang menangkapnya."Kemudian Nabi bertanya kepada Amr, "Wahai Amr, keluhan telah datang kepadaku, apa jawabanmu? Amr menjawab," Ya Rasulullah, musuh yang kita hadapi adalah musuh yang jumlahnya ribuan, jika mereka berhasil menyerang Madinah keesokan harinya, kita bisa musnah. Pertama, jika kita menyalakan api, mereka tahu kita ada, maka kalah pasukan kita yang berjumlah 300 orang sementara mereka jumlahnya ribuan. Kata Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, “Kamu benar.” Nabi bertanya, “Mengapa kamu mandi junub dengan tayamum?” Amr menjawab, “Ya Rasulullah, airnya seperti es, sangat dingin, jika saya mandi saya bisa sakit, saya pemimpin, jika saya sakit siapa yang memimpin perang? Sementara Anda amanatkan pasukan ini kepadaKu. Jadi saya memutuskan untuk melakukan tayamum. ". Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Kamu benar." Nabi bertanya yang terakhir, "Mengapa kamu membiarkan pasukan musuh melarikan diri?" Amr menjawab, "Ya Rasulullah, pasukan 300 melawan ribuan orang, jika kita menangkapi pasukan mereka, maka kita yang jumlahnya dikit pasti akan kelemahan, dan pasti kita akan dikalahkan. Strategi saya adalah pasukan kita harus berkumpul bersama-sama agar terlihat seperti jumlah pasukan banyak. Dan targetnya hanya untuk mengalahkan mereka, mereka kalah dan ketakutan, mereka juga tidak tahu jumlah pasukan kita karena langit saat itu gelap. Jadi saya rasa kita tidak perlu mengejar mereka, kita sudah mendapat ghonimah." Kata Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam," Kamu benar. " Abu Bakar kemudian menemui Umar bin Khattab, "Nah... serang Kamu sudah tahukan?"Hikmah dari cerita ini, Rasulullah SAW tidak pernah salah dalam memilih pemimpin. Meski pemimpin yang dipilih Rasulullah adalah orang yang baru masuk Islam, tapi subhanallah ternyata Amr menunjukkan bahwa dirinya memang pantas menanggung amanah yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW .. Wallahu A'lam Bishowab.. SetelahSayyidina Umar bin Khattab wafat, para sahabat berjumpa khalifah kedua ini melalui mimpi. Mereka pun bertanya, "Bagaimana Allah memperlakukanmu?" Abu Nawas Kisah Hikmah Kisah Kehidupan Kisah Lucu Kisah Mualaf Kisah Sahabat Kisah Sufi Nabi dan Rasul. Enter your email address: Paling Populer Kisah Nabi Idris Alaihis Salam Jakarta - Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk dalam kelompok Khulafaur Rasyidin. Untuk itu, ada salah satu kisah Umar bin Khattab dalam kepemimpinan yang bisa disimak muslim untuk Rasyidin sendiri bermakna empat orang khalifah yang dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan Nabi Muhammad setelah beliau wafat. Empat orang khalifah tersebut terdiri dari empat sahabat rasul yang salah satunya adalah Umar bin bin Khattab memulai kepemimpinannya pada tahun 634 M setelah masa kekhalifahan Abu Bakar Ash Shiddiq berakhir. Selama memimpin, Umar mendapat julukan Amir al-Mu'minin atau pemimpin orang beriman sekaligus menjadi orang pertama dengan gelar dalam Kisah Hidup Umar ibn Khattab yang ditulis oleh Mustafa Murrad, Umar dikenal sebagai sosok pemimpin yang rajin beribadah demi hajat rakyatnya. Beberapa kali disaksikan Jenderal Suku Kindah Mu'awiyah bin Khudayj, Umar kerap terjaga tiap siang dan waktu, Mu'awiyah bin Khudayj mendatangi Umar pada waktu Zuhur. Kemudian Umar pun berkata padanya,"Sungguh celaka ucapanku, atau sungguh celaka prasangkaku. Jika aku tidur siang hari, aku telah menyia-nyiakan amanah rakyatku. Jika aku tidur siang hari, aku telah menyia-nyiakan kesempatanku dengan Tuhanku. Bagaimana aku bisa tidur di kedua waktu ini, wahai Mu'awiyah?"Mu'awiyah pun kemudian melihat keadaan Umar yang terlihat sangat kelelahan dan mengantuk dalam duduknya. Kemudian ia yang tidak tega bertanya, "Tidakkah kau tidur, wahai Amirul Mukminin?"Umar pun kembali menjawab dengan pernyataan yang sama, "Bagaimana mungkin aku bisa memejamkan mataku? Jika aku tidur di waktu malam, aku akan menyia-nyiakan kesempatanku dengan Allah."Tidak hanya Mu'awiyah yang menjadi saksi kepemimpinan Umar yang sayang dengan rakyatnya tersebut. Salah seorang sahabat nabi yang tidak disebutkan namanya pun menceritakan hal serupa bahwa Umar bahkan berpuasa demi hajat rakyatnya."Umar bin Khattab adalah tetangga terdekatku. Aku tidak pernah mempunyai tetangga dan orang-orang di sekitarku sebaik Umar. Malam-malam Umar adalah salat dan siang harinya adalah puasa demi hajat rakyatnya,"Tidak hanya untuk hajat rakyatnya, Umar juga merelakan waktu tidurnya untuk beribadah pada Allah SWT. Dikisahkan, Umar pernah meminta istrinya untuk menyiapkan bejana air pada suatu bejana berisi air tersebut tujuannya untuk membuatnya tetap terjaga demi berdzikir sepanjang malam."Selepas salat Isya, Umar menyuruhku istri Umar meletakkan bejana berisi air di samping kepalanya. Ketika terjaga, ia akan mencelupkan tangannya ke dalam air, lalu mengusap wajah dan kedua tangannya untuk kemudian berzikir sampai ia terkantuk dan tertidur lagi. Lalu Umar terjaga lagi, sampai tiba waktu ia benar-benar terbangun," bunyi keterangan dari buku Kisah Hidup Umar ibn Umar bin Khattab di atas membuktikan sifat Umar selama menjalankan kepemimpinannya. Ia bahkan mengorbankan waktu tidurnya demi hajat rakyat sebagai tanggung jawabnya sekaligus wujud taat kepada Allah SWT sebagai seorang hamba. Simak Video "Sholawat" [GambasVideo 20detik] rah/lus kisahlucu ketika Amr bin Ash di pilih Rosululoh sbg pemimpin perang 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID jSNv8OZcBpqonECFz7v38JVCpctql54GKwedYRiQNkQsMfNqSpQ2zQ==
CeritaRakyat Malaysia via www.slideshare.net. Contoh Nilai Hikayat - Simak Gambar Berikut via superfighters.website. Batik Sojiwan Inspirasi Dan Kreasi Batik Dari Candi - Tembi via www.tembi.net. "jangan Minum Air Kelapa Dengan Ubat, Nanti Ubat Tu Tidak via himpunanceritalawak.com. Kumpulan Dongeng Si Kancil via kikysikancil.blogspot.com.

MALANGTIMES - Setiap hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan tentu memiliki cerita dan pembelajaran. Bukan melulu kisah yang menegangkan, beberapa hadits yang kemudian diriwayatkan oleh ahli hadits pun tak jarang yang membuat umat muslim tergelitik dan memetik pelajaran di balik kisah itu. Baca Juga Kisah Nabi Musa Melabrak Nabi Adam, Begini Akhir Ceritanya Versi Gus Baha Salah satunya adalah hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari. Dalam hadits itu, Rasulullah SAW berkata, "Barangsiapa taat kepadaku berarti dia taat kepada Allah. Dan barangsiapa durhaka kepadaku berarti dia durhaka kepada Allah. Barangsiapa taat kepada pemimpin yang aku tunjuk maka dia taat kepadaku. Dan barangsiapa yang durhaka kepada pemimpin yang aku tunjuk berarti dia durhaka kepadaku,". Dr. Khalid Zeed Abdullah Basalamah, Lc., atau lebih dikenal Khalid Basalamah menceritakan ada sebuah kisah yang melibatkan dua sahabat dari hadits tersebut. Kedua sahabat itu adalah Amr bin Ash ra dan Umar bin Khattab ra. Saat itu, Amr bin Ash baru saja memeluk Islam kurang lebih tiga bulan. Lalu Amr bin Ash ditunjuk oleh Rasulullah untuk memimpin sebuah peperangan yang besar melawan suku Arab yang hendak melawan Madinah. Rasulullah menunjuk Amr bin Ash sebagai pemimpin dan di dalam pasukan terdapat beberapa sahabat lain seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, hingga Zubai bin Awwam. Saat itu, ada sekitar 300 pasukan yang dipimpin Amr bin Ash. Pasukan berangkat menuju daerah yang cukup jauh dalam kondisi musim dingin. Saat tiba disebuah wilayah untuk berkemah, Amr bin Ash pun memerintahkan agar tak ada diantara pasukan yang menyalakan api. "Lalu Umar bin Khattab protes, ini anak masih baru kemarin masuk Islam," cerita Ustadz Khalid Basalamah disambut tawa oleh jamaah yang datang. Saat itu, Umar protes lantaran kondisi cuaca sangat dingin. Namun karena Amr bin Ash adalah pimpinan yang ditunjuk Rasulullah, maka perintah tersebut dipatuhi. Hingga akhirnya subuh datang, kisah baru pun muncul. "Saat Subuh, Amr bangun dan dia baru saja mimpi junub. Padahal dia harus menjadi imam bagi pasukannya," tambah Ustadz Khalid Basalamah. Saat itu, Amr meminta salah satu pasukannya membawa air dan ternyata sangat dingin. Lalu dia memutuskan untuk melakukan tayamum. Hal itu kembali menuai keberatan dari Umar dan meminta agar Amr tetap menggunakan air dan tak mandi besar. Namun, keputusan terakhir Amr adalah tayamum. Umar kembali ingin marah, lalu Abu Bakar dengan bijak dan sabar mengingatkan Umar bahwa Amr adalah utusan Rasulullah. Usai menjalankan salat subuh, pasukan pun diperintahkan Amr menyerang musuh dalam kondisi masih gelap. Amr mengintruksikan agar pasukan saat menyerang tak berjalan sendiri, melainkan bergandengan dan beriringan serta tak terpisah sampai akhir. Baca Juga Dua Pekan, PCNU Kabupaten Malang Lakukan Penyemprotan Disinfektan di 17 Ribu Titik Strategi Amr bin Ash berhasil dan membuat musuh kocar-kacir berlarian. Namun saat pasukan dan para sahabat hendak menangkap tawanan, Amr menahan dan melarangnya. Dia kemudian meminta seluruh pasukan kembali ke Madinah. Lagi-lagi, kebijakan dan perintah itu mendapat protes dari Umar. Pada akhirnya, seluruh pasukan kembali ke Madinah, dan setibanya di Madinah, Umar menceritakan semua kepada Rasulullah SAW Saat itu juga, Rasulullah SAW mempertanyakan setiap kebijakan itu kepada Amr. Pada pertanyaan pertama berkaitan dengan larangan menyalakan api, Amr pun menjawab jika itu untuk melindungi pasukan yang jumlahnya tak seberapa dan kalah banyak dari suku yang hendak diserang. Karena ketika menyalakan api, keberadaan pasukan akan diketahui oleh musuh. Kondisi itu pun ditakutkan akan membuat pasukan yang dipimpin Amr bin Ash kocar-kacir sebelum melakukan peperangan. "Hal itu dibenarkan Rasulullah," tambah Ustadz Khalid Basalamah. Lanjut pada pertanyaan ke dua yaitu berkaitan dengan Amr yang junub dengan cara tayamum, sementara dalam kondisi ada ari. Amr menjawab jika cuaca sangat dingin, dan ketika ia memaksakan mandi khawatir akan membuat ia tumbang dan sakit. Padahal, ia ditunjuk Rasulullah sebagai pemimpin. Jawaban Amr tersebut pun kembali dibenarkan Rasulullah dan diterima oleh para sahabat. Kemudian berkaitan dengan perintah Amr yang melarang pasukan menangkap tawanan, Amr menjawab lantaran jumlah musuh lebih besar. Ketika dipaksakan merangsek mengejar, maka musuh akan mengetahui jumlah pasukan Amr dan akan membuat kocar-kacir. Dia pun menyebut jika pasukan yang ia pimpin sidah memenangkan peperangan dan membuat musuh ketakutan. Sehingga hal itu ia sebut sudah cukup. Pendapat Amr selanjutnya kembali dibenarkan oleh Rasulullah. Itulah sedikit kisah berkaitan dengan hadits Rasulullah SAW. Semoga bermanfaat.

Saatsedang duduk bersama, para sahabat kerap melihat Sayyida Umar tertawa sendiri. Akhirnya salah seorang memberanikan diri untuk bertanya. "Wahai Amirul Mukminin, kenapa terkadang engkau tertawa sendiri?" Sayyida Umar pun manjawab: Baca Lainnya : Akhir Tahun PAD Palembang Akan Capai Target 0; Syeikh dan Anak Kecil 0
HqUl.
  • 05bb9y3gkd.pages.dev/393
  • 05bb9y3gkd.pages.dev/300
  • 05bb9y3gkd.pages.dev/591
  • 05bb9y3gkd.pages.dev/466
  • 05bb9y3gkd.pages.dev/560
  • 05bb9y3gkd.pages.dev/379
  • 05bb9y3gkd.pages.dev/402
  • 05bb9y3gkd.pages.dev/374
  • kisah lucu umar bin khattab